Minggu, 23 Februari 2014

I LOVE YOU, FRIENDS!!!



I don’t know what the word “friend” is means for true. When I got my grade on my study up, my age too, and I think I also get my mature. More I am older, more I am mature. So finally I will able to describe what is the real “friend” meaning. But until I have finished my study for bachelor, I have no idea what its mean.
Sometime I think friend is like love. When you feel comfort for someone, you’ll feel happy if they are beside of you. Every time you wanna know what are they doing, how are they doing. And it is also happen if you find someone else that make you more comfort, can to understand you more, you’ll wanna to cheat them, aren’t you?
When I was really young, I and my close friends declared that “we will always together, forever. Although our study end, our friendship will never end”. And then, when we graduated from high school, everyone too busy about their own business. When that busy time, there are not time for meet each other. No contact, no chat. Maybe ever, but too rare for a relationship. Unfortunately, I am included.
I continued my study in one of university in a bigger town. Bigger town means bigger kind of people, bigger environment, and more kind of culture. For someone who have calm, quiet, and timid personality, I thought “ohh,,, I am in a big trouble”. But when my first day for study, I found someone who will be part of me. She is Nice, calm, and kind. And that’s true. We became friend, a close friendship. Day by day we trough together, where am I, there is her. Day by day I found she is a charm girl, noise, full of laugh and sometime she became a lazy and selfish girl. Day by day, finally we found someone else who has unique personality. She even can to laugh to unfunny thing. When I asked “why do you laugh?” she will said “to appreciated”. She is so funny, double charming, and little bit mad. Day by day our friendship is closer. My personality was changed became more charming, extrovert, noise, quarrelsome. When three of us gathered, it will be full of laugh and happiness. I am very enjoyed my journey of study that time. Even we got a hard task of lecture, as long as we together, it would be so happy and funny. But it was changed when we began our self to prepare our final exam. We busy by own business because we have different kind of research, different location, and the most main thing is our lecturer are different. The time they come to campus was different with mine. Sometime we meet, but cause one and two and three and soon business, one of us will leaf first. I feel the gap of our relation was begun of that time. And then I met someone else…
In final exam season, unintentionally I closed with two my friend cause have same supervisor. A perfect supervisor made us to strive harder, to work harder. Nothing day we miss to look for information about our supervisor. We chat about our final exam, how its development, how its correction. Day by day we are more known each other. The girl 1 I thought “wah.. this girl is so mature, so I can be able to childish with her”. She knew everything. I thought I will can do nothing without her to finished a cruel and complicated regulation of our university. I feel really comfort with this girl. She would angry to me if I have a mistake, and I love to be with her. And another girl, . She is a awesome and tough girl. I found that we have a same dream, a same hobby, and unfortunately, we have a similar fate. We talked about drama and movie, how awesome and cool that movie, how that drama made us feel curiosity, what drama and movie will coming up next, how improvement of our english  ability and talked about our favorite topic, our dream high. For the first time I found someone who really support my dream because she talked it with full of spirit. I could share to her widely about my dream without doubt she will stop me to talk about it. Even it sound impossible, there is someone will join me to say “I will not give it up”.
They are all my friends, indeed. For someone who has a lot of lack, thank you for be my friend. For can not always be your side, for can not always attend to your happiness and sadness moment, I am sorry.

Kamis, 20 Februari 2014

Orang GEDE "Katanya"


“EGP (emang gua pikirin), (Singapura) ini kan anak kecil melawan orang gede (Indonesia). Itulah Singapura biar saja bicara sesuka hati," ujar Ruhut saat dimintai pendapat tentang memanasnya hubungan RI-Singapura mengenai tidak diperbolehkannya KRI Usman Harun memasuki daerah perairan negeri singa tersebut. Orang “Gede” ini memiliki makna ganda. Apakah “gede” dalam artian gendut atau “gede” dalam arti sudah dewasa. Sangat bagus jika “gede” disini yang dimaksud adalah “dewasa”  berarti Indonesia adalah bangsa yang dewasa. Tetapi biasanya, orang dewasa tidak pernah menganggap dirinya sudah dewasa. ?????. Tapi bagaimana jika orang berpikir “gede” disini berarti gemuk atau hanya wilayahnya saja yang besar? Karena sering kita temui orang gemuk memiliki fisik yang lemah. Yang saya bilang “sering” ya, ga “selalu”.
Singapura berhak untuk berpendapat, protes, atau memberi kebijakan dengan dilarangnya KRI Usman Harus memasuki daerah perairannya. Hal ini bukannya tanpa alasan.  Tahun 1965, Serda Usman dan Kopral Harun Said mengebom hotel MacDonald di Singapura sebagai upaya untuk menghilangkan tindakan kolonialisme gaya baru.

Usman-Harun Said

Singapura menganggap hal ini sebagai tindakan terorisme karena dampak dari pengeboman ini menimbulkan korban sipil. KRI Usman Harun dilarang memasuki daerah perairan Singapura karena menurut pihak Singapura, hal ini dapat menimbulkan luka lama bagi Singapura.
Tetapi pemerintah Indonesia juga tidak salah. Ini kapal milik Indonesia, jadi Indonesia berhak memberikannya nama sesuai dengan keinginannya. Nama Usman Harun juga tidak salah, nama mereka patut diabadikan karena menjadi pahlawan yang telah berjasa bagi negara Republik Indonesia. Bahkan keputusan Indonesia yang tetap bersikukuh untuk tidak mengubah nama KRI Usman Harun meski mengancam hubungan mesra RI-Singapura juga patut diancungi jempol. Bagaimana pun juga, ini adalah tentang martabat bangsa, tentang kedaulatan NKRI. Tetapi sebagai negara yang besar dan bermartabat, tidak seharusnya seorang wakil rakyat yang membawa nama baik bangsa ini asal nyablak tanpa mempertimbangkan bagaimana hubungan Indonesia-Singapura kelak. Kita kan bangsa yang berbudaya, maka budayakanlah bahasa yang baik meski dalam perdebatan dan perbedaan.  Namanya sahabat, perdebatan itu biasalah. Mudah-mudahan wakil-wakil dari kedua negara bisa mengambil keputusan yang baik bagi kedua pihak. Baikan donkkk….
Membanggakan negara sendiri itu wajib. Tetapi banggakan Indonesia dengan cara yang dapat membuat Indonesia balik membanggakanmu sebagai putra-putri bangsa. “I am Indonesian, and I am proud”. Alih-alih membanggakan negeri sendiri dengan mengatakan negara lain anak kecil, bahkan jika dibandingkan, si “si anak kecil” ini memiliki pemerintahan yang lebih spontan dan perekonomian yang lebih maju. Alih-alih bangga karena negara kita besar, menegur negara kecil dan lantas bilang “it is only a dot in a world map” (re: BJ Habibie terhadap Singapura), kemudian di jawab  better dot than not” (re: Lee K Yew menjawab BJ Habibie). Itu nyesek kan. So, Be Smart!

Sabtu, 15 Februari 2014

Bahaya Abu Vulkanik bagi Penerbangan



Belum juga kita bisa lupa dengan musibah 15 orang meninggal akibat erupsi Gunung Sinabung, belum juga penduduk di sekitaran Sinabung pulang dari pengungsian, kini Indonesia kembali mengalami bencana alam berupa Erupsi gunung berapi. Kamis, 13 Februari 2014 sekitar pukul 22.00 WIB, giliran Gunung kelud yang menyemburkan lahar panasnya. Tidak lama dari status siaga dikeluarkan, Gunung ini mengeluarkan amarahnya. Tidak seperti Sinabung yang membutuhkan tenggang waktu ratusan tahun untuk meletus kembali, Gunung Kelud hanya membutuhkan puluhan bahkan tidak sampai puluhan tahun untuk kembali meletus. Hal ini menyebabkan Gunung Kelud menjadi gunung berapi yang paling berbahaya karena siklus letusannya yang sangat cepat cepat dan tiba-tiba.


Tidak hanya penduduk di daerah Gunung Kelud dan petugas, tetapi semua maskapai penerbangan di daerah yang memungkinkan terkena dampak dari letusan Gunung Kelud juga ikut siaga. Dampak letusan Gunung Kelud terasa sampai di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Pulau Madura dan bahkan Bali pun terkena dampak abu vulkanik dan materi akibat letusan Gunung kelud ini. Akibat abu vulkanik ini, 7 bandara dan 1 landasan udara ditutup. Ketujuh bandara ini adalah Bandara Internasional Juanda Surabaya, Adi Sumarmo Solo, Adi Sucipto Yogyakarta, Abdulrahman Saleh Malang, Ahmad Yani Semarang, Husein Sastranegara Bandung, dan Tunggu Wulung Cilacap. Sedangkan landasan udara yang ditutup adalah Landasan udara Iswahyudi Madiun. Untung saja pada hari ini (16/02/2014) 5 bandara diantaranya telah dibuka.
Meskipun letusan Gunung Kelud telah berhenti? Mengapa beberapa bandara masih ditutup? Apakah dampak letusan gunung berapi bagi penerbangan?

Menurut salah satu narasumber di acara berita “Bincang Pagi” hari ini, Indonesia sempat menjadi pusat perhatian akibat meletusnya Gunung Galunggung pada tahun 1982 yang hampir menyebabkan sebuah pesawat British Airways hampir jatuh karena 3 mesin pesawat ini mati. Untungnya pesawat dan semua awak pesawatnya bisa selamat karena melakukan pendaratan darurat. Matinya mesin pesawat disebabkan karena abu vulkanik dan material erupsi lainnya yang masuk ke baling-baling pesawat. Partikel-partikel dari abu vulkanik ini sangat berbahaya karena partikel dapat masuk kedalam angine dan bisa merusak engine. Partikel ini juga dapat merusak semua peralatan yang ada di co pilot, sehingga semua penunjuk arah dan hubungan komunikasi terputus. Hal ini tentu berbahaya bagi sebuah pesawat jika tidak ada panduan dan informasi dari pusat informasi bandara. Sebuah pesawat dapat memasuki daerah yang penuh dengan abu vulkanik diakibatkan karena radar pesawat tidak bisa mendeteksi adanya partikel padat yang ada di dekat pesawat. Pesawat hanya mampu mendeteksi adanya partikel uap. Hal inilah yang menyebabkan mengapa maskapai penerbangan ditutup selama fase letusan Gunung Kelud.
Banyak anggapan muncul dengan terjadinya erupsi Gunung Kelud ini. Yang paling santer adalah bahwa letusan gunung ini adalah azab atau peringatan dari Tuhan makanya kita sebagai warga harus intropeksi diri. Saya yakin demi apapun, untuk sekarang ini, hal tersebut tidak ada dipikiran para korban. Mungkin mereka akan memikirnya, tetapi nanti saat semuanya sudah lebih tenang dan membaik. Untuk sekarang, bahkan intropeksi diri tidak akan membantu para korban dari rasa kedinginan karena kurangnya bantuan selimut. Yang lebih dipikirkan korban adalah apakah hari ini mereka dapat makan dan minum air bersih. Gimana mau intropeksi diri?? Ini alam loohh??? Inilah Indonesia dengan segala budayanya, dengan segala Alam cincin apinya. Jika semua percaya dibalik bencana ada berkah, mari kita sama-sama berdoa untuk menyambut berkah yang akan datang. Semoga semua korban mendapatkan berkah, bantuan dan hidup yang lebih layak kedepannya. Salam Love and Dream in Once.



Menulis, YUk!!!



"Tulislah apa yang kamu pikirkan, Jangan memikirkan apa yang akan kamu tulis” Memang Benar. Ketika ada ide, gagasan dan materi yang akan ditulis, duduk di depan leptop pun terasa menyenangkan. Jari-jari lincah menekan tombol-tombol keyboard. Tapi masalahnya, terkadang ide dan materi datang disaat yang tidak tepat dan tak terduga.  Disaat didekat kita no leptop ataupun no pensil dan kertas. So, when idea come in that moment, what should we do? Kejadian ini sering saya alami. Yang saya lakukan adalah mengingat sebaik-baiknya semua ide yang ada di kepala. Hasilnya??? Semua kalimat yang saya ketik dalam Word tidak sebagus apa saya saya pikirkan sebelumnya. Alhasil, sekarang kemana-mana harus bawa buku kecil plus spidol.
Mungkin apa yang saya lakukan bisa menjadi referensi buat kamu yang juga sering kehilangan ide pokok untuk tulisan kamu.
Sama halnya semua orang bisa menyanyi karena semua orang bisa menghasilkan suara, semua orang pun bisa menulis karena semua orang mampu berpikir. Permasalahannya adalah seberapa percaya diri seseorang tersebut untuk berani mempublikasikan tulisannya untuk dibaca oleh orang lain, untuk ditanggapi atau untuk dikritik oleh orang lain. Beberapa orang sangat percaya diri dengan pemikirannya sehingga tulisan-tulisannya mencurahkan semua pemikiran mereka dan dengan gamblang mempublikasikannya di media. Ada beberapa lagi yang gemar menulis tetapi hanya untuk konsumsi diri sendiri.
Menulis sangat bermamfaat. Dari susunan huruf-huruf yang membentuk kata, kemudian membentuk sebuah kalimat hingga paragraf dapat memberikan pengaruh besar terhadap kehidupan. Tidak berharap terlalu besar, but at least, tulisanmu bisa menggerakkan hati seseorang, bisa membantu kesulitan orang, atau bisa memberikan semangat bagi orang lain. Menjadi seseorang yang bermanfaat akan membuat membuat hidup kita terasa berbeda. Kritik, saran, koreksi, terima saja. Itu yang dibutuhkan oleh penulis pemula seperti saya. Yakinlah semua itu akan membuat pribadi dan tulisanmu menjadi lebih baik. Jadi, Publikasikanlah. Siapa tahu tulisanmu dapat memberikan inspirasi bagi yang lain. 


Menulislah. Tulislah apa yang kamu pikirkan. Tulislah sesuatu yang bisa menginspirasi orang lain. Tulislah yang bisa membantu orang lain. Tulislah yang bisa mempengaruhi orang lain.Lebih bagus lagi kalau tulismu tentang Indonesia.Let's we make something for Indonesia. Indonesia telah memberi banyak untuk kita, sekarang giliran kita yang menyumbangkan sesuatu untuk Indonesia. Ga usah muluk-muluk, cukup mencintai INDONESIA dengan tulisan-tulisan kita. meski mencintai tak harus selalu memuji, bahkan mengkritik pun dapat dikatakan cinta kan? Jadi, Yuk,,,kita nulis.


Minggu, 26 Januari 2014

Manado, banjir (Lagi)!

Setelah berbenah dari terjangan banjir bandang pada Rabu, 15 januari 2014, hari ini banjir datang lagi. Rumah-rumah baru saja bersih dari lumpur, masyarakat belum lagi pulih dari trauma banjir yang mereka hadapi, kini mereka harus menghadapi banjir lagi. warga yang sudah kembali ke rumah masing-masing harus kembali dievakuasi. Ya Tuhan... STOP IT Pleaseeee.......!!!

Pesona Hidup di Negeri Cincin Api??



Indonesia adalah Negara dengan alam yang kaya, makmur, dan subur. Negara mana yang tidak megakui hal itu. Kalau bangsa ini miskin, mana mungkin Indonesia menjadi tujuan penjajahan dan dikepung oleh puluhan Negara penjajah. Mana mungkin Belanda betah menjajah Indonesia sampai 350 tahun atau  4 turunan (ya,,, kalau umurnya panjang). Tambang, sumber daya mineral, flora dan fauna, rempah-rempah, Indonesia rumahnya. Berkenaan dengan tema “Negeri Cincin Api: Berkah atau Bencana?” yang terkandung dalam artikel yang berjudul “Hidup Mati di Negeri Cincin Api” di www.darwinsaleh.com saya setuju masyarakat harus mengetahui benar bahwa hidup ditengah-tengah cincin api yang disuguhkan kekayaan alam yang indah, ketersediaan bahan tambang, dan mineral yang melimpah, masyarakat juga harus tahu bahwa berada ditengah-tengah pertemuan ketiga lempeng membuat kita rentan terhadap bencana. 


Kedua gambar di atas menunjukkan 3 lempeng benua yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik bertemu di kepulauan Indonesia. Menjadi tempat pertemuan 3 lempeng benua menjadikan Negara kita tercinta ini menjadi Negara dengan jumlah gunung berapi terbanyak di dunia baik yang masih aktif atau tidak. Hal ini menyebabkan bencana letusan gunung berapi menjadi bencana yang paling rajin dihadapi bangsa Indonesia. Bahkan sekarang pun Gunung Sinabung masih menggemparkan dataran tinggi Karo dengan letusannya. Erupsi gunung berapi menyebabkan tanah Indonesia subur. Hal ini karena adanya kandungan mineral-mineral yang keluar dari perut bumi ketika letusan terjadi. Kesuburan tanah Indonesia tidak diragukan lagi. Seperti lirik lagu”…Tanah kita tanah surga, tongkat dan kayu, jadi tanaman…” saking suburnya, biar tongkat dan kayu yang hanya diletakkan di atas tanah tanpa dirawat pun bisa jadi tanaman. Anehnya, meski Indonesia yang sempat menjadi lumbung padinya ASEAN, sekarang Indonesia menjadi salah satu Negara pengimport beras dan buah. Kenapa? Apakah tanah Indonesia tidak lagi surga? Sudah nerakakah? Selain itu, karena letusan gunung berapi ribuan bahkan jutaan tahun lalu yang memuntahkan berbagai material isi perut bumi ketika letusan menyebabkan Indonesia menjadi kaya dengan tambang. Material seperti pasir, Kristal  yang terbawa oleh aliran lava pastilah sangat bermanfaat untuk masyarakat kita. Ilustrasinya, banyak gunung berapi, banyak letusan, wah… dibayangkan betapa kayanya alam kita. Alam kita kaya, kok masyarakatnya tidak? Indonesia adalah salah satu Negara terluas di dunia dengan total luas 5.193.250 km2. Luas wilayah ini menempatkan Indonesia menjadi Negara terluas ke-7 di dunia. Dengan wilayah seluas itu dan gunung berapi yang tersebar di dalamnya, serta 250 juta lebih jumlah penduduk yang mendiaminya. 250 juta lebih manusia yang mengelola segala macam kekayaan yang diberikan alam kepada kita, Indonesia. Mengapa setelah 68 tahun merdeka, Indonesia masih menjadi Negara berkembang?
Kekayaan alam Indonesia emang ga’ ada habisnya! Belum puas dengan memiliki kandungan emas terbesar di dunia, Papua juga menyajikan logam berat yang paling berharga di dunia. Emas adalah logam mulia yang memiliki nilai tinggi, tapi di zaman modern sekarang ini, dimana ketahanan Negara adalah yang paling utama maka logam berat ini adalah yang paling berharga. Logam paling berharga itu adalah Uranium dan itu ada di negeri kita, INDONESIA. Jika di atas langit masih ada langit, maka di Papua sana, di bawah logam mulia, masih ada logam berat, uranium yang sangat amat bernilai harganya. Kita ga perlu bikin visa atau passport untuk bisa nambang uranium, cukup beli tiket pesawat aja udah sampe ke papua. Uranium dengan lambang U di tabel periodik merupakan mineral yang memancarkan radiasi radioaktif dan menjadi bahan bakar nuklir. Keamanan sebuah Negara adalah wajib hukumnya untuk kedaulatan Negara tersebut. Hal ini menjadikan  uranium menjadi incaran dari Negara-negara maju. Bisa dibayangkan jika pengelolanya adalah anak bangsa, perusahaannya adalah milik pemerintah, betapa kayanya negeri kita. Dengan 70.000 ton uranium di tangan, betapa kuatnya pertahanan negeri kita. Jika SDM Negara kita dapat menggunakannya dengan baik dan bijak, tidak akan ada Negara yang suka meremehkan Indonesia, tidak akan ada tetangga yang suka usil mengklaim kebudayaan kita, nyuri-nyuri ikan diperairan kita, ga ada lagi yang suka sesumbar “kalau Penduduk Indunesia kemari jadi TKI, kalau penduduk kita yang kesana jadi artis”. Oh God…
Karena kualitas SDM Negara kita masih rendah makanya kebanyakan pertambangan dikelola oleh perusahaan asing sehingga gas dan batu bata banyak diekspor daripada diperutukkan untuk Nusantara. Kekayaan alam Indonesia memberikan keuntungan kepada Negara lain dan Indonesia hanya disisakan limbahnya saja. Kekayaan negeri ini semakin berkurang, tetapi negeri ini tidak mengalami perkembangan. Banyaknya gas dan batu batu yang tersedia di negeri ini, tetapi masih banyak wilayah di Indonesia yang tidak tersentuh oleh aliran listrik. Ironiskan?
Gunung berapi menyimpan banyak berkah, tetapi juga amarah. Ketika gunung berapi meletus, tidak ada yang bisa menghentikan alam. When nature gets its angry, you can do nothing! Jika artikel berjudul “Yang Masih Misteri di Nusantara” di www.darwinsaleh.com benar bahwa Nusantara adalah daratan atlantis yang tenggelam akibat letusan gunung Krakatau, bisa di bayangkan betapa dasyatnya kerusakan dapat diakibatkan oleh sebuah letusan berapi yang bahkan bisa menghilangkan peradaban manusia. Itu hanya sebuah, bagaimana dengan puluhan berapi yang mengelilingi Indonesia. Ditambah lagi dengan lambannya tindakan bantuan oleh pemerintah terhadap bencana seperti yang ramai ditayangkan oleh media massa akhir-akhir ini membuat kita sudah dapat menarik kesimpulan apakah hidup di cincin api itu berkah atau bencana.
Mungkin filosofi “yang terlalu itu tidak baik” memang benar adanya. Air yang sangat berharga, jika terlalu banyak dapat berbahaya. Begitupun dengan alam kita. Disuguhkan dengan terlalu banyak keindahan, terlalu banyak kekayaan, membuat kita berpikir ini terlalu mudah. Membuat kita sombong hingga tidak mau berusaha, tidak mau belajar menjadi lebih tahu. Hingga kita hanya terbuai dengan kemudahan yang ada, tanpa tahu bahwa mereka yang kekurangan sedang berusaha lebih giat, lebih keras untuk memperoleh apa yang kita miliki. Jika dipikir, betapa bermurah hatinya Tuhan kepada bangsa ini, seandainya kita mau berusaha, walau sedikit. Indonesia akan menjadi bangsa yang besar.
Melihat masalah yang kita hadapi, kualitas SDM adalah akar dari permasalahan yang kita hadapi. Harapan saya sebagai anak yang dilahirkan dan dibesarkan di Negara ini adalah perbaikan fasilitas pendidikan. Generasi muda adalah harapan bangsa, dan pendidikan adalah pondasinya untuk bertahan. Dimulai dari pendidikan, saya yakin semuanya bisa jadi lebih baik. Jika pendidikan baik, ekonomi Negara akan baik, diikuti oleh ketahanan Negara yang baik. Sebenarnya anak Indonesia memiliki semangat belajar yang tinggi, tetapi keadaan ekonomi yang tidak mendukung untuk menempuh ilmu di bangku pendidikan masih menjadi kendala utama. Karena itu, saya sangat menyayangkan sekali dengan tindakan oleh salah satu konglomerat Indonesia yang yang memberikan hibahnya ke universitas Harvard seperti yang ada pada artikel “Berterimakasilah kepada Bumi Tempat Kita Berpijak” di www.darwinsaleh.com. Mengapa harus jauh-jauh ke Harvard jika banyak anak –anak di bangsa sendiri butuh bantuan dana.Banyak sekolah yang masih membutuhkan bantuan dana untuk perbaikan infrastruktur dan fasilitas untuk belajar. Seperti sekolah daun yang terletak di Provinsi yang saya diami, sulawesi tengah. Sekolah daun terletak di dusun V Topesino Desa Mantikole, Kecamatan Dolo Barat, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Jarak yang ditempuh dari pusat kota Palu menuju Desa Mantikole adalah sekitar 24 km. Topesino berada di puncak pegunungan gunung Gawalise  yang hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki dengan sudut kemiringan lereng kurang lebih 45 derajat dan butuh waktu 5 jam untuk sampai ke sekolah itu. 


Toh ini bukan untuk yang lain, ini untuk kepentingan dan kemajuan Negara tempatnya menggarap rezeki. Negeri ini sangat membutuhkan orang-orang besar untuk mendukung orang-orang yang masih kecil.   Orang-orang yang mampu mendukung berjalannya undang-undang, jujur, dan mengutamakan kebaikan. Orang-orang yang yang mengamalkan pancasila dan tidak menganggap “Bhineka Tunggal Ika” hanya sebagai semboyan saja. Semoga semua subsidi diperuntukkan kepada orang yang tepat dan diterima oleh orang tepat juga sehingga Indonesia akan menjadi Negara yang berlahan jauh dari kemiskinan. Dengan SDM yang baik, hidup di cicin api bisa menjadi berkah bagi Indonesia.
Harapan untuk negeri ini tetap ada, apalagi istilah “Hidup seperti Roda Berputar” sangat dipercayai oleh masyarakat Negara kita. Siapa tahu saja kelak Nusantara kita akan berada di atas. Siapa tahu Indonesia akan kembali menjadi Negara dengan keajaiban dunia karena memiliki piramida terbesar. Nusantara benar-benar adalah daratan Atlantis yang tenggelam. Hal ini akan menarik dunia untuk lebih tahu tentang Indonesia. 


Optimisme itu harus tetap didahulukan daripada pesimis. Siapa tahu ada anak negeri yang akan memenangkan Nobel, siapa tahu akan ada anak negeri yang mengharumkan nama bangsa dengan memenangkan Grammy. Siapa yang tahukan? Jadi tetaplah optimis. Apalagi pemilu sudah dekat, cerdaslah dalam memilih, karena pemimpin memiliki andil besar untuk kemajuan Negara kita. Setiap orang punya caranya sendiri dalam mencintai. Dan ini cara saya mencintai Indonesia, karena sekarang saatnya KAUM MUDA BICARA INDONESIA. Salam Love & Dream in Once for Indonesia.

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba blog dari www.darwinsaleh.com. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan merupakan jiplakan