“EGP
(emang gua pikirin), (Singapura) ini kan anak kecil melawan orang gede
(Indonesia). Itulah Singapura biar saja bicara sesuka hati," ujar Ruhut
saat dimintai pendapat tentang memanasnya hubungan RI-Singapura mengenai tidak
diperbolehkannya KRI Usman Harun memasuki daerah perairan negeri singa
tersebut. Orang “Gede” ini memiliki makna ganda. Apakah “gede” dalam artian
gendut atau “gede” dalam arti sudah dewasa. Sangat bagus jika “gede” disini
yang dimaksud adalah “dewasa” berarti
Indonesia adalah bangsa yang dewasa. Tetapi biasanya, orang dewasa tidak pernah
menganggap dirinya sudah dewasa. ?????. Tapi bagaimana jika orang berpikir
“gede” disini berarti gemuk atau hanya wilayahnya saja yang besar? Karena
sering kita temui orang gemuk memiliki fisik yang lemah. Yang saya bilang
“sering” ya, ga “selalu”.
Singapura
berhak untuk berpendapat, protes, atau memberi kebijakan dengan dilarangnya KRI
Usman Harus memasuki daerah perairannya. Hal ini bukannya tanpa alasan. Tahun 1965, Serda Usman dan Kopral Harun Said
mengebom hotel MacDonald di Singapura sebagai upaya untuk menghilangkan
tindakan kolonialisme gaya baru.
Usman-Harun Said
Tetapi
pemerintah Indonesia juga tidak salah. Ini kapal milik Indonesia, jadi
Indonesia berhak memberikannya nama sesuai dengan keinginannya. Nama Usman
Harun juga tidak salah, nama mereka patut diabadikan karena menjadi pahlawan
yang telah berjasa bagi negara Republik Indonesia. Bahkan keputusan Indonesia
yang tetap bersikukuh untuk tidak mengubah nama KRI Usman Harun meski mengancam
hubungan mesra RI-Singapura juga patut diancungi jempol. Bagaimana pun juga,
ini adalah tentang martabat bangsa, tentang kedaulatan NKRI. Tetapi sebagai
negara yang besar dan bermartabat, tidak seharusnya seorang wakil rakyat yang
membawa nama baik bangsa ini asal nyablak tanpa mempertimbangkan bagaimana
hubungan Indonesia-Singapura kelak. Kita kan bangsa yang berbudaya, maka
budayakanlah bahasa yang baik meski dalam perdebatan dan perbedaan. Namanya sahabat, perdebatan itu biasalah. Mudah-mudahan
wakil-wakil dari kedua negara bisa mengambil keputusan yang baik bagi kedua
pihak. Baikan donkkk….
Membanggakan
negara sendiri itu wajib. Tetapi banggakan Indonesia dengan cara yang dapat
membuat Indonesia balik membanggakanmu sebagai putra-putri bangsa. “I am
Indonesian, and I am proud”. Alih-alih membanggakan negeri sendiri dengan
mengatakan negara lain anak kecil, bahkan jika dibandingkan, si “si anak kecil”
ini memiliki pemerintahan yang lebih spontan dan perekonomian yang lebih maju.
Alih-alih bangga karena negara kita besar, menegur negara kecil dan
lantas bilang “it is only a dot in a world map” (re: BJ Habibie terhadap
Singapura), kemudian di jawab “better dot
than not” (re: Lee K Yew menjawab BJ Habibie). Itu nyesek kan. So,
Be Smart!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar